REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta berencana membangun venue panjat tebing berskala internasional. Pembangunan yang menganggarkan biaya sebesar Rp 53 miliar itu akan menggunakan tenaga ahli dari Italia.
"Untuk lokasinya kita menunggu masukan dari tenaga ahli dari Italia. Mereka adalah ahlinya. Dengan melibatkan mereka yang juga pengurus di federasi panjat tebing internasional, maka venue kita nantinya akan mendapat sertifikat International (IFSC)," kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, H.E Syahrial di Jakarta, Jumat (28/12).
Syahrial menambahkan untuk waktu pelaksanaan diharapkan secepatnya. "Kalau bisa bulan Januari tahun depan sudah jalan. Kita datangkan dahulu tenaga ahlinya dari Italia. Nanti mereka yang akan memberikan masukan lokasi mana yang tepat. Karena banyak pertimbangannya".
Sementara itu Steven Setiabudi Musa, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta menyatakan pembangunan venue panjat tebing dipilih untuk efisiensi, dari rencana sebelumnya juga membangun venue sepatu roda.
"Akhirnya karena efisiensi kita pilih panjat tebing. Apalagi di Asian Games 2018 atlet panjat tebing DKI Puji Lestari mendapat satu emas dan satu perak," ujarnya.
Dia mengusulkan lokasi venue panjang tebing di Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, tetapi hal itu tergantung konsultan dari Italia.
"Belum lama ini kita melakukan studi banding ke Italia. Di sana markas IFSC. Mereka melihat peluang Indonesia di panjat tebing sangat besar" ujarnya.
December 28, 2018 at 05:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Am82MH
via IFTTT
No comments:
Post a Comment