Pages

Monday, December 10, 2018

Pasar Tenaga Kerja Baru Terbuka di Timur Tengah

Perawat Indonesia Berpeluang Geser Perawat dari Filipina di Saudi Arabia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden Komisaris Global Alwakil Indonesia, Dr Fahmi Idris, mengatakan proteksi terhadap pekerja migran Indonesia dan pihak perusahaan yang memberikan pekerjaan terhadapnya harus terus mendapat perlindungan yang layak. Apalagi kini terbuka peluang baru dan Pasar Tenaga Kerja Indonesia di Timur Tengah.

“Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintah untuk melaksanakan strategi reformasi sistem migrasi jangka panjang. Ini tentu saja salah satunya adalah membawa keterlibatan pihak swasta dalam membangun ekosistem migrasi yang ‘sustainable’ (berkelanjutan),'' kata Fahmi Idris, pembukaan acara EBM di Jeddah, Saudi Arabia, dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Senin (10/12).

Menurut Fahmi, itulah alasan mengapa PT Global Alwakil Indonesia yang ditujukan untuk menghimpun investasi di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), membangun standarisasi kompentensi spesifik untuk ‘link & match’ dengan industri, dan berbagai hal lainnya. Seain itu. pihaknya juga membangun sistem perlindungan bagi pekerja migran dari mulai bantuan hukum hingga mempersiapkan piranti lunak dan keras,'' ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya, lanjut Fahmi, pemerintah tidak dapat serta merta menjalankan semua program strategisnya tanpa dukungan dan sinergi pihak swasta. Karena pada dasarnya pasar tenaga kerja pada akhirnya adalah domain swasta. Maka ia berharap pada suatu hari nanti, Tenaga Kerja Indonesia akan mengisi berbagai pasar tenaga kerja di dunia dengan kualitas kompetensi yang tinggi, yang akan dikenal sebagai ‘Indonesian Global Workers’ atau Pekerja Global Indonesia.

Senada dengan Fahmi, CEO Global Alwakil Indonesia, Hemasari Dharmabumi, juga memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh GAI. Selain telah bekerja sama dengan beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) dan swasta di bidang sistem rekrutmen, GAI juga telah bekerja sama dengan berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) di bidang pelatihan.

Selain itu, melalui proses yang sangat ketat, telah menghimpun berbagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dalam sebuah konsorsium yang dinamakan Konsorsium Alwakil.

"Employment Business Meeting di Jeddah dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi pekerja Migran Indonesia pada sektor Hospitality, Health Care, Oil & Gas, Construction, dan Retail."

Pada kesempatan EBM ini, juga telah ditandatangani MOU antara PT Global Alwakil Indonesia dengan Saudi Manpower Solutions (SMASCO) dalam hal pengiriman tenaga medis khususnya perawat, yang akan dimulai pada awal tahun 2019. SMASCO merupakan  perusahaan Mega Recruitment pertama di Saudi Arabia yang telah menempatkan lebih dari 90 ribu tenaga kerja manca negara di Saudi Arabia.

Presiden Direktur SMASCO, Saad Al Badah, dalam sambutannya menyatakan optimismenya bahwa di tahun 2023, perawat-perawat Indonesia dapat menggeser perawat dari Filipina yang saat ini masih mendominasi industri kesehatan Saudi Arabia. Menurut Saad, ini adalah momentum penting kerja sama ‘Business to Business’ antara Indonesia dengan Saudi Arabia, khususnya di sektor kesehatan.

Hemasari menambahkan, Saudi maupun Indonesia memiliki kesamaan dalam membutuhkan SDM di bidang hospitality.  Sasaran industri paling penting juga adalah sektor hospitality, karena Indonesia dengan ribuan tempat tujuan wisata memiliki potensi pekerja hospitality yang melimpah, sementara Saudi Arabia yang menerima banyak sekali jamaah asal Indonesia untuk Haji dan Umrah sangat membutuhkan pekerja hospitality yang mengerti kebutuhan jamaah asal Indonesia.

"Hospitality merupakan sektor industri yang akan menjadi andalan Global Alwakil Indonesia tiga tahun ke depan,'' katanya.

Let's block ads! (Why?)



December 10, 2018 at 07:10PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2B4QaW9
via IFTTT

No comments:

Post a Comment