Pages

Monday, December 17, 2018

Pekan Budaya India Terbesar Pertama Digelar di Yogyakarta

Kegiatan berlangsung 17-23 Desember 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kedutaan Besar India bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, menyelenggarakan Pekan Budaya India di Yogyakarta. Kegiatan berlangsung 17-23 Desember 2018.

"Ini merupakan perayaan India yang unik dan merupakan acara terbesar yang pertama digelar di Yogyakarta," kata Wakil Dutabesar India untuk Indonesia, Prakash Gupta, dalam jumpa pers di Gedhong Pracimosono Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/12).

Menurutnya, Yogyakarta merupakan tempat tujuan wisata  yang spesial dan menarik bagi India, karena banyak potensi yang bisa dieksplor dari Yogyakarta. Di samping itu, Prakash menambahkan,  karena kedekatan sejarah sejak 2000 tahun lalu di antaranya dalam bentuk Candi  Prambanan, Borobudur, dan pagelaran Ramayana yang sama dengan India.

Karena itu di 2018, semua kunjungan kenegaraan seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan India,  berawal dari  Yogyakarta.  "Bahkan Menteri Pertahanan India  tiba pertama kali ke Yogyakarta,  baru  ke Jakarta  dan Bali.  Untuk itu sudah disepakati akan meningkatkan kembali hubungan  antara India dengan  Yogyakarta dan akan membawa seni tari, musik, serta makanan India untuk mempererat hubungan ini. Kegiatan ini tidak akan terjadi tanpa dukungan Pemda DIY. Karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih," ujarnya.

Gelaran Pekan Budaya India memamerkan berbagai aspek pariwisata India, seni, budaya, musik, tari, makanan, Yoga, dan film Bollywood yang tersebar selama satu pekan penuh.  Untuk mempromosikan pariwisata bilateral, kedutaan juga menyelenggarakan acara 'Seminar Pariwisata India-Indonesia' di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta. 

Seminar menampilkan berbagai aspek pariwisata di India dan membahas upaya untuk meningkatkan pariwisata India-Indonesia. Diharapkan akan dihadiri oleh beberapa tur dan perusahaan terkemuka India di samping hampir 30 agen perjalanan lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya.

Setelah seminar, akan diresmikan Festival Makanan India di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, Kamis (18/12). Festival makanan akan berlangsung hingga 23 Desember. Seorang koki India telah ditugaskan khusus untuk menyiapkan hidangan India yang otentik, kari, dan manisan. Ada sekitar 15 lebih masakan yang khas India akan ditampilkan.

Kedutaan juga mengadakan 'Pertunjukan Tari Budaya India' Senin (17/12) malam di UIN Sunan Kalijaga dan Selasa (18/12) malam  di Gedung Societet Taman Budaya dari pukul 19.00 - 21.00 WIB. Program ini akan menampilkan berbagai macam bentuk tari kontemporer India dengan campuran lagu-lagu film populer, musik klasik, tarian Bollywood, dan acara-acara kebudayaan.

Sebuah kelompok tari khusus 'Sapphire Dance Creations' yang disponsori oleh Dewan Hubungan Budaya India (ICCR) untuk tampil sebagai bagian dari Pekan Budaya India ini. Selain itu, pameran foto khusus 'Monumen Islam India' akan dipajang di Aula Perpustakaan Utama UIN Sunan Kalijaga pada 17-23 Desember.

Dalam rangka memperingati HUT ke-70 Hubungan Diplomatik India-Indonesia, digelar pula pameran foto lainnya yang dipajang di Gedung Societet pada 18 Desember. Dan selanjutnya dipajang di Museum Nasional Yogyakarta. Pameran foto menampilkan fakta-fakta dari warisan Islam bersama dan tonggak penting dalam hubungan diplomatik antara India dan Indonesia.

Selanjutnya, Festival Film India juga akan digelar mulai 17-23 Desember di Perpustakaan Teater UIN Sunan Kalijaga. Dalam festival film ini, kedutaan akan menampilkan tujuh hits terbaru Bollywood India.

Antara lain English Vinglish; Tanu Weds Manu, Love Aaj Kal, Barfi, Chennai Express, Hum Saath Sath Hain, dan Rock On. Semua film ini telah sukses secara global dan akan tersedia untuk dilihat oleh pecinta film di Yogyakarta. Film-film tersebut telah disulih suara dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Kerja Sama Penanaman Modal DIY, Arif Hidayat, mengatakan bahwa Yogyakarta memiliki atmosfer bagi India yang cukup kuat di Indonesia. "Di Yogyakarta mempunyai sarana ibadah untuk orang India dan ada pengaruh warna India dalam kebudayaan kita," jelas dia.

Let's block ads! (Why?)



December 17, 2018 at 07:09PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2URoxZB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment