REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah resmi mengakuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan transmisi gas sebesar 2.156 MMSCFD pada tahun 2019. Pada tahun lalu, distribusi gas bumi oleh PGN mengalami tren positif.
Sampai dengan kuartal ketiga 2018 volume penjualan gas bumi PGN sebesar 849 BBTUD. Jumlah tersebut naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 793 BBTUD, dan periode yang sama tahun 2017 sebesar 767 BBTUD.
Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2018, PGN juga mencatatkan volume transmisi gas bumi sebesar 718 MMSCFD. Sedangkan, lifting gas hingga 40.062 BBOE.
"Kinerja yang positif dari PGN Group terutama dipicu kenaikan penjualan gas bumi kepada sektor kelistrikan" ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (21/1).
Di sisi kinerja keuangan, tren peningkatan juga terjadi. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, PGN mencetak pendapatan sebesar 2,445 miliar dolar AS, di mana jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,165 miliar dolar AS.
PGN menyebutkan berhasil melaksanakan serangkaian efisiensi yang mendongkrak laba bersih maupun laba operasi. Laba bersih sampai dengan kuartal ketiga 2018 yang ditorehkan mencapai 218 juta dolar AS, hal itu ditopang dengan capaian laba operasi yang tinggi, yakni sebesar 390 juta dolar AS.
Segaris dengan catatan positif tersebut, aset PGN juga mengalami peningkatan. Tercatat, pada kuartal ketiga 2018 total aset mencapai 6,661 miliar dolar AS. Naik jika disandingkan dengan jumlah nilai aset 6,293 miliar dolar AS pada periode sama 2017.
Bersamaan dengan status sebagai sub holding gas, PGN telah menetapkan proyeksi yang optimistis. PGN Group mematok target mampu menggarap lini niaga gas bumi hingga 935 BBTUD.
Sedangkan jumlah pelanggan yang akan dikelola PGN direncanakan mencapai 244.043 pelanggan. Dari sisi infrastruktur, sub holding gas terus melaksanakan pengembangan infrastruktur yang ditargetkan sampai dengan akhir 2019 total pengelolaan infrastruktur sepanjang 10.547 kilometer.
Gigih mengungkapkan target-target itu akan dicapai seiring dengan pelaksanaan program kerja yang efektif. Antara lain, katanya, pengembangan segmen distribusi di pasar Utama dan optimalisasi operasi dan aset di Jawa bagian Barat dan Timur termasuk penyelesaian jalur pipa di beberapa lokasi.
Selain itu, sebagai Sub Holding Gas, PGN juga diamanatkan untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian Jargas. Target hingga 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional, mencapai 4,7 juta SRT. Untuk dapat merealisasikan target tersebut, PGN mengharapkan dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder.
"Ini yang kami katakan, bahwa Sub Holding Gas akan lebih mampu untuk memeratakan dan menciptakan keadilan energi untuk masyarakat," katanya.
January 21, 2019 at 05:27PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AWghQ1
via IFTTT
No comments:
Post a Comment