REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal, Dompet Dhuafa sigap dan tanggap terhadap bencana di Banten. Sejumlah posko-posko bantuan berdiri di sejumlah titik terdampak bencana.
Dompet Dhuafa Banten berkordinasi dengan tim HC PFA (Psychologically First Aid) kembali mengirim relawan kesana, untuk 5 hari terhitung jumat (28/12) sampai dengan selasa(1/1).
Perjalanan menjadi tim relawan psikolog ini bertujuan agar menghilangkan trauma para penyintas korban bencana tsunami Banten.
"Nanti bersama tim PFA Ustaz biasanya kita mendampingi para penyintas atau korban bencana lalu memberikan semangat hidup kepada mereka. PFA itu Psycological First Aid di tambah religi. jadi mengembalikan semangat hidup melalui psikoreligi," demikian penjelasan Ustaz Lukman Hakim Divisi Dakwah DD Pusat terkait dengan PFA.
Pada 1 januari sekitar jam 8 pagi, tim relawan PFA menyambangi posko pengungsian didaerah cikujang Tanjung lesung untuk bertemu mengajak bermain anak-anak penyintas bencana Tsunami selat sunda. Di sana tim relawan bertemu Ela, 4 tahun.
Ketika malam bencana, ayahnya sedang menjala ikan di pesisir pantai Tanjung Lesung.
Cuaca yang begitu cerah tidak menyangka datang gelombang air yang begitu tinggi menyeret ayah Ela ke tengah lautan. Ela pun menjadi yatim.
Selanjutnya, tim relawan memberikan bantuan sembako dan dorongan moral psikologi religi. Dari bantuan ini, harapannya masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit.
January 01, 2019 at 08:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BQSn85
via IFTTT
No comments:
Post a Comment