REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat Calon Presiden putaran kedua akan digelar nanti malam. Beberapa permasalahan yang akan dibahas meliputi pangan, infrastruktur, serta energi.
Direktur Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai, jalannya debat nanti malam tidak akan berbeda dengan debat putaran pertama. "Jadi penantang akan mempertanyakan efektivitas infrastruktur dan sumber pembiayaannya," ujarnya kepada Republika, Ahad, (17/2).
Sementara, kata dia, pejawat akan memunculkan data keberhasilan pembangunan yang dicapai. "Keduanya saya prediksi akan terjebak dalam perdebatan sempit di sekitar tema," kata Piter.
Lebih lanjut, ia memperkirakan, tidak akan ada yang berusaha mencoba untuk mendudukkan isu sesuai tema dalam cara pandang yang lebih holistik atau mampu menjelaskan secara komprehensif dan terintegrasi. Misalnya saja penjelasan terkait infrastruktur.
"Seharusnya dilihat secara holistik. Mulai dari permasalahan utama perekonomian nasional, tentang peran infrastruktur, apa yang terjadi tanpa infrastruktur, apa yang bisa dilakukan, apa yang sudah dilakukan, bagaimana posisi dan keterkaitan infrastruktur dalam strategi pembangunan nasional, dan sebagainya," tutur Piter.
Termasuk, kata dia, bagaimana dengan keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Juga cara-cara mengatasinya, dan sumber-sumber pembiayaan yang bisa dimanfaatkan.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan, efek acara debat nanti malam relatif kecil ke perekonomian seperti pergerakan saham maupun mata uang rupiah. "Rupiah melemah pekan depan karena adanya reaksi dari rilis neraca perdagangan yang mengalami pelebaran defisit," ujarnya.
February 17, 2019 at 06:08PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BHcDtE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment