Pages

Sunday, February 10, 2019

Jokowi Didukung Akademisi, Erick Thohir: Mereka Gelisah

Keresahan yang dirasakan kaum akademisi berasal dari beberapa faktor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir angkat bicara terkait banyaknya dukungan akademisi kepada pasangan calon (paslon) 01. Erick mengatakan, dukungan yang diberikan itu menandakan jika mereka sedang resah.

"Ya saya rasa bahwa kemarin dukungan dari alumni Trisakti, UI, Diponegoro, IKJ dan ITS itu membuktikan bahwa akademi juga gelisah, seperti seniman," kata Erick Thohir dalam acara 'Pameran Seni Lintas Generasi' di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat, Ahad (10/2).

Menurut Erick, keresahan yang dirasakan kaum akademisi berasal dari beberapa faktor. Dia mengtakan, salah satunya adalah kebebasan berekspresi yang mungkin dibatasi jika Jokowi-Ma'ruf gagal naik menjadi kepala negara.

Belum lagi, dia menambahkan, banyaknya kabar bohong yang tersebar saat ini. Mantan direktur utama Inter Milan ini mengatakan, hoaks dan fitnah yang beredar itu mayoritas bertebaran melalui media sosial.

Dia mengakui, perkembangan teknologi memang tidak bisa dibendung. Namun, mantan ketua Inascog itu berpesan agar informasi yang disebarkan melalui media sosial juga harus dapat dipertanggung jawabkan. Dia kemudian merujuk pada Pemilu Amerika Serikat (AS) 2016 lalu dimana 20 berita terpopuler politik semuanya bohong.

Media arus utama, dia mengatakan, kemudian menjadi andalan untuk menangkal peredaran berita bohong tersebut. "Kemarin baru HPN (Hari Pers Nasional) dan riset membuktikan bahwa media masih dipercaya oleh rakyat karena tidak menyebarkan berita fitnah. Medsos ini yang jadi masalah," katanya.

Erick mengungkapkan, dukungan dari akademisi juga diberikan mengingat ketidakinginan mereka untuk mengembalikan sejarah masa lalu. Dia mengatakan, kalangan akademisi merupakan pintar dan orang baik yang pada akhirnya mendukung calon yang pintar dan baik pula.

"Hari ini SMA berkumpul. Nah, ini sebuah gerakan nyata. Tidak mungkin akademi ini ditutup matanya untuk mendukung orang yang tidak baik," katanya.

Let's block ads! (Why?)



February 10, 2019 at 03:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RVVfGU
via IFTTT

No comments:

Post a Comment