Pages

Wednesday, April 17, 2019

Elite Partai Harus Contohkan Perdamaian pada Pendukungnya

Sikap para elite ini akan berpengaruh juga pada kondisi para pendukung mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survey telah membeberkan hasil quick count mereka yang menyebutkan Jokowi-Maaruf unggul dari Prabowo-Sandi. Jika nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga mengumumkan pemenangnya, para elite partai diharapkan bisa menunjukkan perdamaian agar para pendukung yang sempat bersitegang juga bisa melakukan hal yang sama.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, mengatakan sikap para elite ini akan berpengaruh juga pada kondisi para pendukung mereka. “Kita berharap, pembelaan itu tidak bersifat emosional karena itu akan menghilangkan akal sehat,” ungkap dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/4).

Pembelaan terhadap paslon pilihan memang merupakan sebuah kewajaran dalam berkampanye. Sepanjang prinsipnya masih rasional, sesuai nilai-nilai kehidupan, dan sesuai juga dengan fakta empiris di lapangan. Ini merupakan kewajaran yang kemudian harus selesai seusai pemilu, serta semua kembali normal dan bersatu.

“Semoga prinsip yang rasional bisa menghadirkan suasana sejum dan damai, serta tidak ada yang mengeluarkan kata-kata provokatif. Tapi apapun itu, masyarakat sudah cukup cerdas untuk menerima informasi yang masuk,” jelas Amirsyah.

Proses pemungutan suara Pemilu Serentak 2019 telah selesai. Berdasarkan data quick count atau hitung cepat sementara Poltracking calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin memimpin jumlah perolehan suara.

Hingga pukul 15.40 WIB, Poltracking telah berhasil mengumpulkan data sebanyak 63,65 persen. Dari data tersebut, Jokowi-Maruf mendapatkan suara sebanyak 55,47 persen unggul dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sebesar 44,53 persen. Pada Pilpres 2014 lalu, hasil quick count Poltracking tidak berbeda jauh dengan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Let's block ads! (Why?)



April 17, 2019 at 07:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2KGJrtw
via IFTTT

No comments:

Post a Comment