Pada zaman sekarang anak-anak kehilangan dunia alamiahnya. Mereka hidup dalam dunia maya yang di-setting oleh teknologi. Berbeda dengan zaman dulu saat teknologi belum secanggih dan semasif sekarang. Anak-anak begitu akrab dan terbiasa berinteraksi dengan alam.
“Karena kehilangan dunia alamiahnya itu anak-anak jadi kurang mandiri, kurang fight, kurang kreatif, dan kurang persistent,” kata DR. Abdul Rochim saat mengisi acara parenting di SD-SMP Al-Imam Islamic School Balikpapan, Sabtu 30 Maret.
Padahal, menurutnya, interaksi langsung dengan alam sangat penting bagi tumbuh kembang psikologi, dan kemandirian anak. Anak bisa merasakan langsung bagaimana alam yang sesungguhnya. Bukan interaksi ‘maya’ yang didesain oleh tekhnologi.
Anak-anak dulu bermain petak umpet, manjat pohon, gasingan, layang-layang, bahkan tembak-tembakan menggunakan bambu dan berpeluru kertas. Sayangnya, kini permainan-permainan itu digantikan oleh gadget. Anak-anak hanya tinggal di rumah, dan tidak banyak bergerak.
“Hanya dengan menekan tombel gadget atau tab, anak-anak sekarang bisa bermain apa saja yang terdapat di dalam smartphone,” kata doktor alumni IAIN Sunan Kalijaga ini.
Menurut mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan ini, interaksi anak dengan alam secara alamiah juga penting dalam proses pendidikan dan tumbuh kembang anak. Proses itu juga yang dialami oleh Nabi Muhammad ketika kecil. Nabi saat itu sudah berinteraksi dengan alam dengan menggembalakan kambing-kambing milik penduduk Makkah.
“Hikmah dari proses menggembala itu secara tidak langsung telah mendidik Nabi menjadi seorang leader, pemimpin yang hebat. Dan proses itu juga dilalui oleh para nabi sebelumnya,” jelasnya.
Tidak hanya proses menggembala, proses lain yang berkaitan dengan alam juga dilakukan. Seperti dalam berdagang, dan bergua hira. Untuk proses ber-‘uzlah itu dilakukan NabiMuhammad dengan berkhalwat di gua hira beberapa waktu lamanya sampai Nabi menerima wahyu.
Acara parenting sekolah itu diadakan di aula sekolah yang terletak di Kompleks Masjid Namirah, Balikpapan Baru. Hadir dalam acara itu para orangtua siswa dari SD dan SMP.
Mereka tampak antusias mengikut materi. Selain parenting juga diadakan pembagian rapor medio semester dua. Acara parenting sendiri rutin diadakan oleh sekolah yang baru berusia sekitar empat tahun itu pada setiap pembagian rapor. Pemateri dan temanya beragam. Tujuanya untuk menjalin silaturahim antara sekolah dan orangtua.
Acara itu juga untuk memberikan pemahaman kepada orangtua tentang konsep parenting dan edukasi. Harapanya dapat terjalin pemahaman dan relasi yang baik antara sekolah dengan orangtua. Dengan begitu, proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan dapat terwujud dengan baik.
Pengirim: Syaiful Anshor, guru, dan penulis buku.
April 03, 2019 at 10:51PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2YLaNBQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment