REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memveto resolusi yang diloloskan Kongres untuk mengakhiri bantuan militer AS kepada Arab Saudi di Perang Yaman. Itu merupakan veto kedua Trump sepanjang masa pemerintahannya.
Banyak yang sudah memprediksi Trump akan memveto resolusi tersebut. Kongres juga tidak memiliki suara yang cukup untuk mengalahkannya.
Tapi penggunaan resolusi perang yang sebelumnya tidak pernah digunakan menandai batu loncatan untuk para pembuat kebijakan. Legislator AS memperlihatkan niat baru untuk menegaskan otoritas mereka dalam perang yang sebelumnya selalu diserahkan kepada presiden.
"Resolusi ini tidak diperlukan, upaya berbahaya untuk memperlemah otoritas konstitusional saya, membahayakan nyawa rakyat Amerika dan para abdi negara yang berani, baik hari ini maupun di masa depan nanti," tulis Trump dalam penjelasann vetonya, Rabu (17/4).
Kongres tidak senang dengan hubungan dekat Trump dengan Arab Saudi di mana ia juga mencoba mengisolasi Iran, rival Arab Saudi di Timur Tengah. Banyak legislator yang mengecam Trump karena tidak menghukum Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Seorang jurnalis Arab Saudi yang tinggal di Amerika Serikat dan kritis terhadap Kerajaan pemerintahan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Khashoggi dikabarkan dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki pada November 2018. Badan intelijen AS mengatakan Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan tersebut.
AS menyediakan senjata bernilai miliaran dolar kepada koalisi yang dipimpin Arab Saudi untuk bertempur melawan pemberontak yang didukung Iran di Yaman. Anggota Kongres prihatin dengan ribuan warga sipil yang terbunuh serangan udara koalisi Arab Saudi itu. Perang di negara termiskin di Arab itu juga menyebabkan jutaan orang tidak memiliki pasokan makanan dan obat-obatan, mendorong Yaman ke jurang kelaparan.
Trump mengatakan langkah Kongres tersebut tidak diperlukan sebab kecuali memerangi terorisme melawan ISIS dan al-Qaida di Semenanjung Arab, AS tidak terlibat dalam permusuhan di Yaman. Ia mengatakan tidak ada personel AS yang menemani koalisi Arab Saudi berperang dengan pemberontak yang didukung Iran di Yaman, walaupun ia mengakui AS menyedikan bantuan terbatas untuk koalisi tersebut. AS membagi informasi intelijen, memberikan pasokan logistik dan sampai baru-baru ini pengisian bahan bakar untuk pesawat-pesawat koalisi Arab Saudi.
Trump juga mengatakan resolusi Kongres akan melukai hubungan bilateral dengan Arab Saudi serta mengintervensi kekuasaan sahnya sebagai panglima tertinggi. Menurut Trump bantuan kepada koalisi Arab Saudi sebagai upaya melindungi 80 ribu warga AS yang tinggal di negara-negara yang tergabung dalam koalisi tersebut menjaga mereka dari serangan pemberontak Houthi dari Yaman.
"Houthi yang didukung Iran, menggunakan rudal, drone bersenjata dan perahu yang dapat meledak untuk menyerang warga sipil dan militer di negara-negara koalisi itu, termasuk wilayah yang sering dikunjungi warga Amerika, seperti bandara Riyadh, Arab Saudi, sebagai tambahannya, konflik di Yaman menunjukan cara 'murah' dan tidak mahal bagi Iran untuk menciptakan masalah bagi Amerika Serikat dan sekutu kami, Arab Saudi," kata Trump.
April 17, 2019 at 04:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DjbZmR
via IFTTT
No comments:
Post a Comment