REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Selama Bulan Ramadhan, kebutuhan darah di wilayah Purwokerto justru mengalami peningkatan. Kepala Seksi Pelayanan Donor PMI Banyuma, Nasier, menyebutkan kebutuhan darah selama Bulan Ramadhan ini justru mengalami peningkatan cukup besar.
Angkanya, ucap dia, mencapai 21 persen persen.''Dari kebutuhan rata-rata sebanyak 180 kantor per hari, sekarang menjadi 230 kantong per hari,'' jelasnya, Sabtu (18/5).
Terkait hal ini, dia mengaku, kondisi stok darah masih relatif aman. Namun untuk stok darah dengan golongan tertentu, dia mengaku kondisi stoknya sangat tipis. ''Stok darah A, B dan AB cukup untuk kebutuhan selama 3 hari, namun untuk darah golongan O hanya tersedia untuk kebutuhan 1 hari," katanya.
Terkait hal ini, dia mengaku PMI Banyumas terus berupaya untuk meningkatkan tingkat kecukupan stok darah. Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan instansi pemerintah, kelompok masyarakat, swasta dan kalangan perguruan tinggi. "Caranya dengan menggelar kegiatan donor darah di lokas-lokasi tersebut," katanya.
Seperti yang dilakukan pada Jumat (17/5) malam, PMI menggelar aksi donor darah di gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). "Selama Ramadhan, kita menggelar aksi donor darah pada malam hari, setelah pendonor berbuka puasa," jelasnya.
Aksi donor darah di UMP, dihadiri Rektor UMP Dr Anjar Nugroho yang juga ikut mendonorkan darah dalam kegiatan tersebut. Kegiatan aksi donor darah dijalin dengan kerjasama Mapala Satria UMP dan KSR FKIP UMP. "Kegiatan donor darah ini sebagai sumbangsih kami kepada PMI dan kemanusiaan," katanya.
Lebih lanjut Rektor mengajak untuk semua masyarakat untuk ikut serta menyumbangkan darahnya. ''Proses donor darah itu tidak ada resikonya, bahkan akan memperbaharui darah kita sehingga kita makin sehat,'' katanya.
May 19, 2019 at 06:06PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HplcfQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment