REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menonton konser menjadi pengalaman yang biasa terjadi di masyarakat. Namun, Andi Rianto bersama Magenta Orkestra berkolaborasi dengan musisi kenamaan Indonesia dan internasional untuk memberikan pengalaman menonton konser yang berbeda. Di konser #KejarMimpi, musisi tak hanya membawakan hitsnya tapi menceritakan pula perjalanan kariernya.
Kisah pertama datang dari RAN. Band yang beranggotakan Rayi, Asta, dan Nino ini menyebut lagu Pandangan Pertama yang menjadi pembuka konser ini adalah mimpi awal mereka terjun ke industri musik Indonesia.
Beralih ke cerita dari Tulus. Menurut Andi Rianto, pimpinan Magenta Orkestra, Tulus adalah salah satu musisi yang kisah mengejar mimpinya sangat konkret.
“2017 dia pernah menyabet tujuh penghargaan dari salah satu penghargaan musik nasional. Buat saya, dia adalah contoh konkret orang yang mengejar mimpi. Bahkan, dia memasarkan albumnya sendiri,”ujar Andi seraya memanggil Tulus untuk naik ke atas panggung.
Tulus pun berbagi kisah perjalanan kariernya dari awal memutuskan untuk bermusik hingga saat ini. Ternyata, ia adalah seorang lulusan arsitektur. Keluarganya pun bukan dari kalangan musisi. Menjadi lulusan arsitektur merupakan syarat dari keluarganya agar ia diperbolehkan untuk bermusik.
“Jadi saya dapat pelajaran untuk bisa memilih yang sesuai dengan hati. Berani bilang nggak untuk sesuatu yang nggak sesuai dengan hati nurani,” ujarnya diiringi tepuk tangan penonton.
Konser pun ditutup dengan cerita dari Noah. Sebelum melanjutkan ke lagu terakhir, Ariel sang vokalis, berbagi kisah tentang Noah dan Peterpan.
“Kisah mengejar mimpi buat Noah dan Peterpan lumayan panjang. Yang pasti tujuannya utamanya cuma satu, bikin musik yang bagus. Sampai pernah cuma dibayar nasi goreng,” pungkasnya.
July 24, 2019 at 07:40AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2XYkH6l
via IFTTT
No comments:
Post a Comment