REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah peneliti yang memuat temuannya di The Lancet medical journal menemukan bahwa penyebab kematian terbesar di sejumlah negara maju kini tidak lagi penyakit jantung, melainkan kanker. Jika tren ini tak berubah, dalam bebrapa dekade kedepan diperkirakan kanker akan menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.
Pemempin riset tersebut, Profesor Gilles Dagenais, pada Selasa (3/9), mengatakan kepada Reuters, saat ini memang penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu. Jumlahnya sekitar 17,7 juta dari total 55 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2017.
Namun, kata dia, tren itu sudah mulai berubah pada negara maju. Di mana, kini kanker yang menjadi penyebab kematian terbanyak. Bahkan jumlahnya dua kali lipat dibandingkan kematian oleh penyakit jantung.
Sedangkan untuk penyebab kematian di seluruh dunia, lanjut Dagenais, kanker kini telah menempati posisi kedua. Presentasenya sekitar 26 persen atau sekitar 14,3 juga kematian.
"Ketika kematian akibat penyakit jantung terus menurun, kanker kemungkinan bisa menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dalam beberapa dekade kedepan," ujar Dagenais yang merupakan profesor di Universitas Quebec's Laval, Kanada, itu.
Daegenais menambahkan, menurunnya angka kematian akibat penyakit jantung di negara maju disebabkan penanganan medis yang sudah mumpuni. Seperti tersedianya perawatan ataupun obat untuk menekan kolestrol dan tekanan darah.
Sedangkan di negara berkembang ataupun negara berpendapatan rendah, kata dia, penanganan medis unutk penyakit jantung masih belum terlalu mumpuni. Oleh karena itu, kematian karena penyakit jantung masih tinggi.
September 04, 2019 at 07:14AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/30UupUN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment