REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pada 19 September 1985, gempa bumi berkekuatan besar menghantam Mexico City. Sebanyak 10 orang meninggal dunia, 30 ribu terluka, dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Dilansir History, pada pukul 07.18, penduduk Kota Meksiko tersentak bangun oleh gempa berkekuatan 8,1 skala Richter. Gempa itu merupakan salah satu yang terkuat yang pernah melanda daerah tersebut.
Efek gempa sangat dahsyat hingga mengangkat tanah. Mexico City berada di dataran tinggi yang dikelilingi oleh bukit dan gunung berapi. Wilayah dataran tinggi ini ditutupi danau di zaman kuno.
Ketika akuifer di bawah kota perlahan-lahan mengering, telah ditemukan kota ini berada di atas kombinasi tanah dan pasir yang jauh lebih tidak stabil daripada batuan dasar dan dapat menjadi sangat tidak stabil selama gempa bumi. Gempa berpusat di 250 mil sebelah barat kota.
Namun, karena tanah yang relatif tidak stabil di bawah kota, guncangan serius berlangsung selama hampir tiga menit. Guncangan yang berkepanjangan menyebabkan beberapa hotel tua, termasuk Regis, Versailles dan Romano, hancur.
Sebuah gedung di National College of Professional Education juga ambruk akibat gempa sehingga menjerat ratusan siswa yang menghadiri kelas pagi. Banyak pabrik di kota, yang dibangun dengan bahan-bahan tak berkualitas, juga tidak tahan gempa.
Lebih jauh lagi, getaran itu menyebabkan pipa gas pecah dan menyebabkan kebakaran dan ledakan di seluruh kota. Kerusakan akhirnya ditakar sebanyak 3.000 bangunan di Mexico City dan 100 ribu bangunan lainnya mengalami kerusakan serius.
September 19, 2019 at 07:29AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2LDwvDc
via IFTTT
No comments:
Post a Comment