IHRAM.CO.ID, BANJARMASIN -- Fasilitas perekaman biometrik umrah di Banjarmasin dinilai tak memenuhi standar. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyebut kondisi tersebut tanpa sepengetahuan pihaknya, Kemenkum HAM, dan Imigrasi.
"Saya sudah ada mengontrol ke sana, ruangannya kecil, tidak memenuhi standar sama sekali," ujarnya.
Sementara, kata dia, jamaah yang datang sangat banyak, sebab hanya satu-satunya di provinsi ini, hingga dikeluhkan. "Sebab antrian untuk melaksanakan itu hingga subuh kabarnya," kata Noor Fahmi.
Meski demikian, tutur Noor Fahmi, pihaknya tidak bisa bertindak apa-apa, hanya bisa memantau dan melaporkan kondisi tersebut apa adanya ke Kemenag Pusat.
Sebab, kata dia, yang bisa menangani semua ini hanya Kementerian Agama pusat, dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. "Karena ini keluhan semua provinsi, kita tunggu saja kelanjutannya, tapi kita yakin Kemenag Pusat pasti merespon," ucapnya.
Berita Terkait
Noor Fahmi menyebutkan, prediksi kepergian umroh masyarakat Kalsel pada 2019 nanti mencapai sekitar 25 ribu orang. "Sangat besar minat berangkat ibadah umroh di daerah kita ini, sebab untuk menunaikan haji harus antri pluhuan tahun," ujarnya.
Sejauh ini, kata Noor Fahmi, antrian untuk berangkat haji di Kalsel sudah lebih 100 ribu, padahal pertahunnya hanya dapat kuota sekitar 3.881 orang saja. "Makanya kita terus berupaya agar kuota haji daerah kita ditambah," katanya
December 31, 2018 at 10:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SuL90q
via IFTTT
No comments:
Post a Comment