REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang pria berusia 20 tahun, Sabtu, didakwa membunuh mahasiswi Israel bernama Aiia Maasarwe di Melbourne. Pembunuhan ini memicu kemarahan publik akibat aksi kekerasan terhadap perempuan di kota terbesar kedua Australia tersebut.
Maasarwe (21), mahasiswi yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar internasional, dibunuh ketika berjalan pulang setelah bersenang-senang dengan teman-temannya di Melbourne pada awal pekan ini. Polisi lantas menangkap tersangka pembunuhnya pada Jumat.
Kepolisian tersebut tidak bersedia menyebutkan nama tersangka tetapi media setempat mengidentifikasinya sebagai seorang calon pencipta lagu, rapper sekaligus pemukim liar. Dia hadir di pengadilan pada Sabtu dan tidak mengajukan permohonan jaminan. Dia telah ditahan untuk dihadirkan kembali di persidangan pada Senin.
Baca juga, Mahasiswi Israel Tewas di Ausralia.
Kematian Maasarwe membangkitkan kembali kemarahan atas aksi kekerasan terhadap perempuan setelah sebelumnya Eurydice Dixon (22) dibunuh di Melbourne saat sedang berjalan pulang usai tampil di sebuah pertunjukan komedi pada Juni.
Ribuan orang berkumpul untuk mengikuti acara berkabung bagi Maasarwe pada Jumat dan mereka kemudian meletakkan karangan bunga di lokasi kematiannya. Sebuah trem khusus yang hanya membawa bunga pada Jumat malam mengiringi prosesi pemakaman Maasarwe.
Perdana Menteri Scott Morrison, yang mengunjungi lokasi kejadian perkara bersama keluarganya, mengatakan di Twitter bahwa dia akan menemui ayah Maasarwe, yang telah tiba di Melbourne. "Saya tidak dapat membayangkan perasaan kehilangan yang dirasakannya," kata Morrison
January 20, 2019 at 12:16AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2FD1g9H
via IFTTT
No comments:
Post a Comment