REPUBLIKA.CO.ID, GDANSK -- Ribuan warga Polandia menghadiri pemakaman Pawel Adamowicz, wali kota Gdansk yang ditusuk secara fatal pada Ahad (14/1) lalu. Layar besar di sekitar St Mary Basilica di kota dan di seluruh negeri menyiarkan siaran langsung pada Sabtu (19/1).
Adamowicz merupakan seorang kritikus liberal terhadap partai berkuasa Polandia. Ia menjabat sebagai wali kota Gdansk selama 20 tahun. Presiden Andrzej Duda dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk termasuk di antara mereka yang menghadiri upacara tersebut.
Dilansir BBC, Sabtu (19/1), kebaktian itu digelar di Gereja St Mary's Basilica yang luas. Tempat guci hitam berisi abu Adamowicz diletakkan di sebelah altar, di depan penempatan permanennya di salah satu kapel. Orang-orang mengantre berjam-jam untuk mendapatkan tempat di dalam gedung, yang merupakan salah satu gereja bata terbesar di dunia.
Istri dan dua anak perempuan Adamowicz hadir. Demikian pula penerima Hadiah Nobel Perdamaian Polandia sekaligus mantan Presiden Lech Walesa dan PM Mateusz Morawiecki. Uskup Agung Gdansk, Slawoj Leszek Glodz yang berpidato pada kebaktian itu mengatakan, pembunuhan Adamowicz berfungsi sebagai bel alarm bagi rakyat Polandia.
"Tanah air kita membutuhkan keharmonisan dalam politik," katanya.
Uskup Agung Glodz menyerahkan hadiah-hadiah dari Paus Francis kepada kerabat Adamowicz. Sekitar 3.500 orang dilaporkan berada di dalam basilika, termasuk wali kota dari seluruh Polandia dan dari negara lain.
Pada Jumat (18/1), prosesi pemakaman dihadiri oleh ribuan orang yang mengikuti peti mati Adamowicz saat didorong melalui jalan-jalan di Gdansk yang dipenuhi dengan bunga putih dan bendera merah. Tubuh Adamowicz kemudian dikremasi. Orang-orang menyalakan lilin dan berkumpul untuk menandatangani buku belasungkawa di Pusat Solidaritas Eropa di kota itu.
Adamowicz merupakan seorang kritikus dari partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa dan memiliki kebijakan anti-imigran. Ia ditusuk pada Ahad (14/1) malam oleh seorang pria yang bergegas ke panggung saat acara amal. Dia meninggal pada hari berikutnya.
Polisi menahan setidaknya 10 orang dalam beberapa hari terakhir karena panggilan di media sosial untuk pembunuhan dan tindakan agresi yang dilakukan setelah kematian Adamowicz. Insiden ini mencerminkan suasana politik yang dibebankan di sejumlah negara Eropa, termasuk Polandia dan Hungaria. Di mana, para pemimpin populis telah mengipasi sentimen nasionalis dan anti-imigran.
January 20, 2019 at 12:55AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2T1WllF
via IFTTT
No comments:
Post a Comment