REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Stik kelor adalah jajanan Lumajang kekinian yang lagi hits baru-baru ini. Meski belum sebulan diluncurkan, produk jajanan yang ramah kantong ini sangat digemari arek Lumajang khususnya pasar anak muda Lumajang.
Terbukti, produk ini sudah terjual lebih dari 500 bungkus dengan hanya menggunakan sistem pemasaran online. Jajanan olahan dari tepung terigu dan daun kelor ini tidak cuma memberikan kesan kekhasan produk lokal Lumajang. Kandungan daun kelor yang menurut penelitian kaya akan manfaat dan segudang khasiat ini mampu membuat kaum muda penasaran dan tertarik untuk membelinya. Apalagi harganya sangat sesuai dengan kantong mereka per 100 gram hanya dibandrol dengan harga enam ribu rupiah.
Gagasan usaha pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi oleh sekelompok pemudi Lumajang ini berawal dari kelompok pembinaan keislaman rutin yang dibina oleh Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Berdaya Kelurahan Ditotrunan, Lumajang, yang ingin membuat sebuah usaha jajanan khas dengan segmen pasar pemuda Lumajang.
Alhasil, setelah melakukan koordinasi dan menyusun perencanaan, serta mendapatkan coaching dari Rudeq Mochammmad dari Rumah Zakat Malang. Eksekusi produk Stik Kelor dengan brand "Mr Kelor" dengan empat varian (original, balado, barbeque, dan keju) pun diluncurkan dengan sistem Pre Order (PO) sebagai upaya menyiasati tidak adanya modal awal.
"Alhamdulillah, di luar ekspekstasi tim yang agak ragu-ragu saat akan mulai meluncurkan produk ini ternyata sebaliknya respons pasar luar biasa membuat kami berangsur optimistis untuk terus mem-booming-kan produk ini" ujar Novi Istina, Fasilitator Desa Berdaya, seperti dalam siaran pers Rumah Zakat.
Sejak awal PO, produk ini sudah menjangkau 56 bungkus stik kelor terjual. Berlanjut ke PO kedua sampai kelima saat ini masih di atas angka 100 bungkus tiap kali PO dengan omzet bisa dikatakan lumayan.
Hingga akhirnya tim kemudian berinisiatif menambah satu varian rasa lagi, yaitu rasa pedas atas permintaan pasar. Bahkan, di awal bulan Februari nanti juga akan diluncurkan produk baru berupa "Kriuk Kelor Coklat". Novi Istina optimistis kriuk kelor akan mengalahkan stik kelor yang lagi hits.
"Saat ini, kami sedang mengkonsep rekrutmen reseller di tiap sekolah dan kampus. Ke depan, segmen pasar akan kami perluas ke masyarakat Lumajang pada umumnya tidak hanya pasar anak mudanya saja dengan terus mengoptimalkan marketing online via media sosial ditambah marketing offline lewat beberapa jaringan yang kita punya," ujar Novi.
January 31, 2019 at 04:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HJ0rhj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment