REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah faktor mempengaruhi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyediakan opsi pembayaran gaji karyawan via bank syariah. Pengamat Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik menilai ini adalah buah dari sosialisasi terus menerus pelaku industri perbankan syariah.
Irfan mengatakan pernah beberapa kali diundang untuk ikut sosialisasi di perusahaan BUMN terkait hal ini. Mereka menjelaskan terkait pentingnya bertransaksi secara syariah. Salah satunya untuk menghindari riba dan disambut dengan baik oleh BUMN.
"Apalagi sekarang orang-orang semakin religius, menyadari bahaya riba, sudah mulai marak juga gerakan hijrah anti-riba ini," kata Irfan kepada Republika.co.id, Ahad (20/1).
Meski demikian, ia tetap menekankan bahwa gerakan hijrah juga perlu hati-hati dan bertahap. Khawatirnya jika terlalu ekstrim maka sulit diterima atau bahkan ditinggalkan pasar. Karena dakwah juga berangsur-angsur tidak berubah drastis.
"Karena prosesnya memang harus bertahap, sosialisasi dan edukasi itu harus bertahap," kata dia. Sehingga kesadaran bisa muncul perlahan dan lebih menetap.
Selain itu, Irfan menilai kesadaran dari pemimpin perusahaan juga mengalami peningkatan sehingga membuka ruang untuk layanan syariah. Adanya permintaan dari karyawan pun membawa peran penting. Karena tidak mungkin keputusan diambil jika tidak ada permintaan.
Apalagi dari segi regulasi hal ini sudah dimungkinkan. Sejak 2015, bank syariah telah menjadi bank pengelola APBN dan dapat mengolah gaji Aparatur Sipil Negara (ASN). "Dari segi regulasi ini patut disyukuri dan trennya cukup baik," kata Irfan.
Beberapa waktu lalu, PT Pertamina (Persero) menggandeng tiga bank Syariah anak perusahaan BUMN sebagai mitra dalam pembayaran gaji dan sejumlah pembayaran personal karyawan lainnya. Ketiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRIsyariah.
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N Mansury mengatakan ini merupakan langkah Pertamina untuk mendukung industri perbankan syariah, sekaligus sinergi antar BUMN dan anak usahanya. Menurutnya, minat pekerja Pertamina terkait layanan perbankan syariah cukup tinggi.
January 20, 2019 at 03:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2MlA3bT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment