REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) menetapkan besaran harga Premium diseluruh Indonesia sama menjadi Rp 6.450 per liter terhitung Ahad (10/2). Semula harga Premium di Jawa Madura dan Bali dibandrol sebesar Rp 6.550 per liter.
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid menjelaskan keputusan Pertamina menyamakan harga premium diseluruh bagian Indonesia adalah karena trend harga minyak yang menurun. Selain itu, kata Mas'ud nilai tukar rupiah terhadap dolar juga sedang membaik sehingga kedua faktor ini bisa membuat Pertamina menyamakan harga.
"Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM," kata Mas'ud Khamid, Ahad (10/2).
Selain menyamakan harga premium di seluruh Indonesia, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Series. Rata rata penurunan harga untuk BBM Jenis non subsidi ini bekisar hingga Rp 800 per liter. Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter. Pertamax disesuaikan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter. Dexlite disesuaikan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter. Dex disesuaikan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter
Namun, untuk Pertalite sendiri, kata Mas'ud Pertamina memutuskan harga yang tetap sebesar Rp 7.650 per liter. "Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat. Besaran penyesuaian harga BBM menjadi lebih murah ini bervariasi sampai dengan Rp. 800 per liter," tambah Mas'ud.
Mas'ud juga menjelaskan semua harga BBM ini juga sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur harga BBM Jenis Bahan Bakar Minyak Umum sebesar minimal 5% dan maksimal 10% dari harga dasar.
"Dengan adanya penyesuaian harga ini, diharapkan dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina. Sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas," paparnya.
February 10, 2019 at 08:41AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SDIcOt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment