REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masyarakat Jawa Timur menaruh harapan besar kepada Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa yang akan resmi dilantik pada 13 Februari 2019. Khofifah diharapkan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan, utamanya masalah sosial yang ada di Jatim. Apalagi, yang bersangkutan pernah menduduki jabatan menteri Sisoal, yang dirasa sudah paham betul mengenai solusi permasalahan sosial yang ada.
"Kita tahu Khofifah adalah mantan menteri Sosial, jadi paham akan masalah sosial. Terutama di daerah Madura dan selatan Jawa Timur yang relatif masih tertinggal," ujar salah seorang warga asal Sidorjo, Willy Irawan saat ditemui Republika, Selasa (12/2).
Menurutnya, kemiskinan merupakan masalah sosial yang sampai sekarang masih belum dapat diselesaikan dengan baik, bukan saja di Jatim, tapi juga di berbagai wilayah di Indonesia. Masalah pengangguran juga dianggapnya erat kaitannya dengan masalah kemiskinan yang terjadi di dalam masyarakat.
"Ya harapannya masalah sosial seperti ini bisa diatasi. Masalah pemerataan pendidikan yang juga berkaitan dengan itu semua ya menjadi harapan kita," kata pria 27 tahun tersebut.
Saat ditanya mengenai kepemimpinan Soekarwo, Willy merasa, banyak yang telah dilakukannya dalam memimpin Jatim selama 10 tahun. Terutama di bidang ekonomi, dimana menurutnya Soekarwo bisa menjadikan Jatim sebagai poros ekonomi Indonesia. Namun demikian, Willy merasa masih ada beberapa kelemahan pada masa kepemimpinan Soekarwo. Utamanya di bidang penegakan hukum.
"Bagaimana di era dia, khususnya menjelang akhir jabatannya, banyak kepala daerah yang tertangkap KPK. Itu kekurangannya," ujar Willy.
Warga Surabaya, Sujoko (49) berharap, kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa bisa amanah, serta mampu membangun Jatim menjadi lebih baik lagi dalam beerbagai bidang. "Bisa membangun Jawa Timur lebih baik, membawa Jawa Timur lebih maju dari sektor perekonomian, dari sektor agama lebih bersatu lebih bisa menciptakan toleransi yang baik. Pokoknya yang bisa lebih membangun Jatim lebih baik," ujar Joko.
Joko juga berharap, gubernur Jatim terpilih nantinya bisa membangun Jatim secara baik, utamanya dalam pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan tersebut menurutnya bisa direalisasikan dengan menyediakan pendidikan gratis bagi warganya.
"Tentu kita harapkan pendidikan gratis karena untuk generasi muda harus pendidikan yang diutamakan. Pendidikan gratis biar anak-anak yang enggak mampu biar tercover dengan pendidikan gratis itu," kata pria kelahiran Mojokerto tersebut.
Joko merasa, kepemimpinan Gubernur Jatim sebelumnya sudah cukup baik dalam membangun Jatim. Namun, kata dia, biar bagaimana pun masyarakat harus berpikir ke depan. Artinya, setelah habisnya masa kepemimpinan Gubernur Jatim sebelumnya, masyarakat harus cepat move on dan pemimpin yang terpilih, bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan sebelumnya.
February 12, 2019 at 04:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ByRHF8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment