REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Umat (Laznas BSMU) menyiapkan program pembangunan ekonomi berkelanjutan (sustainable economic development) untuk para korban bencana di Sulawesi Tengah. Hal itu bertujuan menjadikan masyarakat setempat kian mandiri.
“(Modal usaha) kalau kita mikirnya ekonomi sustain,” kata Direktur Operasional Laznas BSMU Fauzi Indrianto di Wisma Mandiri I, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Dia menjelaskan, bantuan ekonomi untuk korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di provinsi tersebut berasal dari donasi masyarakat. Setelah dana itu tersalurkan, Laznas BSMU kemudian melakukan penggalangan dana (fundraising) selanjutnya untuk program-program kemanusiaan yang lain.
“Makanya dana yang terhimpun dari masyarakat, kita salurkan ke sana supaya masyarakat bisa tumbuh sedikit,” ujar dia.
Penyaluran dana disesuaikan dari hasil assessment tim relawan BSMU di setiap daerah terdampak bencana. Misalnya, di Palu tim tersebut menyalurkan bantuan dalam bentuk pengadaan kapal nelayan. Sebab, sebagian besar mata pencaharian masyarakat setempat adalah nelayan.
Adapun di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tim BSMU melakukan pendampingan produksi minyak kepala murni (pure coconut oil/PCO).
“Hasil assessment (di) Palu dan Banten, paling potensial terdampak nelayan. Makanya dengan kita kasih perahu, mereka bisa sustain. Beda dengan carity (amal) yang sekali selesai,” kata Fauzi.
Salah satu contoh bantuan yang berkelanjutan adalah edukasi makanan pendamping ASI (Mpasi) bagi para ibu di lokasi terdampak bencana. Menurutnya, program Mpasi Laznas BSMU memiliki keunikan karena subjek sasaran akan menjadi penerus bagi rekan lainnya.
“(Mpasi) itu yang kita edukasi. Jadi ada penerus di sana yang sudah teredukasi,” ujar dia.
February 12, 2019 at 04:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BvKhCw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment