Pages

Monday, February 4, 2019

Sembilan Negara Eropa Akui Guaido Presiden Venezuela

Maduro telah menyatakan tidak akan mematuhi ultimatum yang dilayangkan Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sebanyak sembilan negara anggota Uni Eropa telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela pada Senin (4/2). Hal itu membuat konflik politik di negara tersebut semakin bergolak. 

Prancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugal, Swedia, Denmark, Austria, dan Belanda mengakui Guaido sebagai presiden sementara setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak seruan negara-negara itu untuk menggelar pemilu baru. Kesembilan negara Eropa telah memberi tenggat waktu selama delapan hari. 

"Mulai hari ini, kami tidak akan berusaha untuk membantu semua rakyat Venezuela mencapai kebebasan, kemakmuran, dan harmoni," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. 

Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menilai kondisi rakyat Venezuela saat ini sudah cukup menderita. "Penindasan rezim Maduro yang tidak sah dan kleptokratis harus diakhiri," ujarnya. 

Sebelumnya Maduro telah menyatakan tidak akan mematuhi ultimatum yang dilayangkan Uni Eropa untuk menggelar pemilu baru. "Kami tidak menerima ultimatum dari siapa pun. Saya menolak menyerukan pemilu sekarang. Akan ada pemilu pada 2024, kami tidak peduli apa yang dikatakan Eropa, ujar ujar Maduro. 

Krisis politik di Venezuela berlangsung sejak bulan lalu, tepatnya ketika ratusan ribu warga di sana turun ke jalan dan menuntut Maduro mundur dari jabatannya. Saat itu, Majelis Nasional Venezuela, yang juga dipimpin Juan Guaido, menyatakan bahwa pemerintahan Maduro tidak sah. 

Guaido kemudian memproklamirkan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. Amerika Serikat (AS) segera mengakui kepemimpinannya. Israel dan Australia juga mengikuti langkah AS mendukung Guaido. 

Let's block ads! (Why?)



February 05, 2019 at 12:09AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2S7pdMS
via IFTTT

No comments:

Post a Comment