REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan mengatakan, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaze dijadwalkan mengunjungi Turki pada Senin (1/4) besok waktu setempat.
Pernyataan yang dilansir Anadolu Agency mengumumkan bahwa Jorge Arreaza akan membahas hubungan bilateral di antara kedua negara Venezuela dan Turki. Selain itu kedua menteri akan membicarakn masalah regional, dan internasional yang tengah terjadi.
Turki, seperti diketahui memihak kepada kedaulatan Presiden Venezeula Nicola Maduro yang ditentang oposisi yang didukung negara-negara barat. Venezuela diguncang krisis ekonomi hingga politik ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden.
Ketegangan semakin memanas Januari saat pemimpin opoisi Venezuela, Juan Guaido mengukuhkan diri sebagai presiden sementara negara kaya minyak itu. Langkah Guaido pun didukung tertutama oleh Amerika serikat (AS), negara Eropa, dan Amerika Latin. Sementara Turki bersama Rusia, Iran, Cina, Kuba, dan Bolivia mendukung kedaulatan Maduro.
Pada Sabtu (30/1), Partai Sosialis Venezuela (PSUV) mengumpulkan rakyat untuk demonstrasi mendukung Maduro. "Mereka yang menyerukan intervensi militer asing di Venezuela akan diperlakukan sebagai musuh. Konstitusi hanya menunjuk satu kepala negara," ujar wakil ketua PSUV Diosdado Cabello kepada kerumunan rakyat di pusat kota O'Leary.
"Konstitusi tak mengatakan bahwa AS dapat mengambil keputusan atas nama Venezuela," tambah dia. Cabello juga menekankan bahwa mereka siap untuk ancaman militer dalam bentuk apapun.
Sumber : Antara
Dapatkan Update Berita Republika
Let's block ads! (Why?)
March 31, 2019 at 08:52PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JTJ9PL
via
IFTTT
No comments:
Post a Comment