REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan mereka meminta Amerika Serikat (AS) untuk tidak provokatif di Laut Cina Selatan. Sebelumnya, militer AS mengirim salah satu kapal perang mereka berlayar di dekat Scarborough Shoal, pulau yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan.
"Sangat mendesak AS untuk berhenti melakukan aksi provokatif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang dalam konferensi pers harian di Beijing, Senin (20/5).
Selama ini, Cina selalu mengklaim perairan strategis itu milik mereka, klaim yang ditolak AS yang menilai Laut Cina Selatan zona bebas navigasi. Sementara, kapal perang AS Preble menggelar operasi di perairan yang menjadi salah satu dari sejumlah poin perselisihan antara AS dan Cina.
Pada pekan ini, Cina mulai melakukan pergerakan yang lebih agresif di perang dagang. Negosiasi pekan ini dipredikisi akan semakin sulit mengingat Cina menerapkan tarif impor baru untuk barang-barang AS.
“Preble berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Scarborough Reef untuk menentang klaim maritim yang berlebihan dan menjaga akses ke jalur perairan, sebagaimana diatur oleh hukum internasional," kata juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS Komandan Clay Doss.
Ini kedua kalinya dalam bulan ini militer AS beroperasi di Laut Cina Selatan. Sebelumnya, Kepala Operasi Angkatan Laut AS John Richardson mengatakan pergerakan Angkatan Laut AS di zona bebas navigasi Laut Cina Selatan mendapatkan perhatian yang berlebihan daripada yang seharusnya. Pada bulan April militer AS mengatakan dua kapal tempur mereka berlayar di pulau yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan.
"Sejujurnya, operasi ini mendapat perhatian di media dan juga terkadang dari Cina, daripada yang seharusnya," kata Richardson kepada wartawan di konferensi pertahanan maritim di Singapura pekan lalu.
Richardson juga pernah mengatakan operasi Angkatan Laut AS tetap konsisten selama berpuluh-puluh tahun dan tidak meningkat dalam beberapa tahun terakhir. "Saya sudah melakukan analisis dan saya bisa nyatakan dengan percaya diri level operasi kami tetap konsisten selama berpuluh-puluh tahun," kata Richardson.
Ia menambahkan Angkatan Laut AS tidak meningkatkan level operasi mereka. Beijing mengecam atas apa yang Amerika Serikat sebut 'pelayaran tak bersalah' di dekat Gaven dan Johnson Reefs di Pulau Spratly pekan ini. Cina mengatakan pelayaran itu melanggar kedaulatan mereka.
"Serta merusak perdamaian, keamanan dan ketertiban perairan yang relevan," kata Cina.
May 20, 2019 at 04:43PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VQOc8U
via IFTTT
No comments:
Post a Comment