REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menyebut malam turunnya Alquran lebih baik daripada seribu bulan. Lailatul Qadar, demikian malam itu disebut, terjadi di bulan suci Ramadhan.
Menurut ketua bidang tarbiah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Irfan Saprudin, Lailatul Qadr ada dua macam. Pertama, momen turunnya Alquran secara sekaligus. Kedua, Lailatul Qadar yang dijanjikan akan datang setiap bulan Ramadhan.
Dia menjelaskan, ada beberapa ayat di Alquran yang menjelaskan bahwa Kitabullah itu diturunkan secara sekaligus. Misalnya, surah al-Qadar ayat 1-5, al-Baqarah ayat 185, ad-Dukhon ayat 3, dan al-Anfal.
Pada dasarnya, lanjut dia, Alquran diturunkan dalam tiga tahap.
Tahap pertama, Alquran diturunkan oleh Allah ke Lauhul Mahfudz. Kedua, dari Lauhul Mahfudz itu, Alquran diturunkan ke Baitul Izzah di Samaud Dunya (langit dunia) secara sekaligus. Ketiga, Alquran diturunkan dari Baitul Izzah ke dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.
"Turunnya Alquran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul izzah (ke Samau ad Dunya) pada malam Lailatur Qadar yang diberkahi, yaitu pada malam Jumat tanggal 17 Ramadhan," kata Irfan, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Senin (20/5).
Sementara itu, ia menjelaskan Lailatur Qadar yang dicari pada setiap Ramadhan berbeda-beda berdasarkan beberapa riwayat. Satu riwayat mengatakan, "Maka carilah oleh kalian pada sepuluh malam terakhir" (HR Muslim & Abu Daud). Adapula riwayat yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar itu ada pada setiap bulan Ramadhan (HR Abu Daud).
Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadhan tidak tidur dan membangunkan keluarganya untuk beribadah (HR. Bukhori-Muslim). Riwayat lain menyebutkan, "Maka carilah Lailatul Qadar pada malam kesembilan, ketujuh, kelima." (HR Bukhori).
"Maka berdasarkan hadits-hadits tersebut, malam Lailatur Qadar ada pada bulan Ramadhan. Tetapi peristiwa ini berbeda dengan malam Lailatur Qadar turunnya Alquran," lanjut Irfan.
Ia menambahkan, terdapat hadist melalui Ubadah bin Shomit (dari HR Bukhori) yang menyatakan, "Malam Lailatur Qadar tidak akan datang bagi orang yang sedang bertengkar atau berselisih/bermusuhan." Dengan demikian, hendaknya sesama Muslim tidak saling berselisih dan memusuhi, apalagi di bulan suci Ramadhan ini.
"Untuk kondisi bangsa Indonesia yang sekarang ini, apalagi para pemimpinnya sedang melakukan ketidakbaikan dan kecenderungan tamak kekuasaan, rasa-rasanya akan jauh mendapatkan Lailatur Qadar," ujarnya.
May 20, 2019 at 06:47PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2JRLF7o
via IFTTT
No comments:
Post a Comment