REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan strategi pengembangan kawasan penyangga mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di ibu kota baru. Strateginya dengan mempersiapkan sistem kluster tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan menggunakan teknologi pertanian modern.
Strategi itu diupayakan sehingga semua kebutuhan pangan dipenuhi sendiri tanpa adanya impor. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memproyeksi, ibu kota baru bakal menjadi salah satu wilayah pendukung ekspor dan lumbung pangan dunia.
"Kami targetkan ibu kota baru mampu menjadi wilayah pendukung ekspor," kata Amran dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (31/8).
Amran menyatakan telah melakukan perhitungan proyeksi kebutuhan pangan ke depan dalam memenuhi kebutuhan pangan ibu kota baru dengan membangun klaster pengembangan komoditas. Lahan pertanian di Kalimantan Timur menurutnya sangat cocok untuk menghasilkan pangan, khususnya komoditas hortikultura sehingga produksi pangan berdasarkan agroklimat dan kultur masyarakat setempat.
“Mimpi besar kami adalah menyiapkan pangan untuk penduduk di ibu kota baru kita siapkan lebih awal karena katakanlah pindah 2024, umur komoditas hortikultura dua sampai tiga tahun sudah berbuah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Amran menegaskan ke depan pembangunan pangan ibu kota baru dapat meminimalisasi impor pangan sebab pangan dapat diproduksi masyarakat Kalimantan Timur sendiri. Menurut Amran, hal ini dapat diwujudkan karena Kementan sejak awal telah menyiapkan 500 juta pohon bibit tanaman perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun. Pada 2018, bantuan yang diberikan untuk bibit hortikultura sekitar 30 ribu-50 ribu pohon dan bakal ditingkatkan hingga 100 ribu pohon per tahun.
“Kemudian kami juga sudah kirim sapi terbesar tiga tahun lalu untuk Kalimantan Timur sebanyak 2.000 ekor, terbesar di seluruh Indonesia. Potensi padi sudah kami hitung yang minus tinggal 60 ribu ton. Ini sangat kecil sebab lahan rawa Kalimantan yang dijadikan lahan pertanian sudah selesai, sehingga produksi padi kita surplus dan nantinya ekspor ke negara tetangga," ujarnya
Amran menginginkan seluruh 10 kabupaten di Kalimantan Timur untuk membuat klaster budidaya pangan per komoditas. Dengan demikian, Amran mencontohkan, kebutuhan beras negara tetangga seperti Malaysia sebanyak 1,5 juta ton dapat dipenuhi dari Indonesia dan ini bisa disuplai dari produksi di Kalimantan. Sementara produksi padi di Kalimantan Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ibu kota baru.
“Kami tahu Kabupaten Panajam, traktornya telah kami berikan 300 unit. Jadi alsintan terbanyak dan sapi terbanyak kami sudah berikan Kalimantan Timur. Ke depan bantuan kami tambah lagi,” ujarnya.
Ketua Presidum Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Hamdan Zoelva menilai upaya penyediaan pangan mandiri di ibu kota baru dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tersebut merupakan gagasan yang optimistis dan dapat diwujudkan. Alasannya, kedaulatan pangan menjadi bagian yang sangat penting bagi kedaulatan dan kekuatan sebuah bangsa.
“Saya mengapresiasi gagasan ini, memang kalau kita lihat dari berbagai sisi, luas lahan Kalimantan masih banyak yang belum dikelola. Maka kesempatan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan itu bukanlah mimpi belaka, tapi sesuatu yang optimistis dan bisa diwujudkan,” kata Hamdan dalam Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Kawasan Penyangga Kemandirian Pangan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur (Kaltim), Balikpapan, Jumat (30/8).
Hamdan ini berharap ke depan generasi muda harus berpikir untuk menjadikan pertanian modern sebagai profesi dan menggunakan teknologi pertanian yang sudah maju. Sebab potensi lahan Indonesia dinilai masih sangat luas dan jika dikelola oleh generasi milenial, dipastikan pertanian Indonesia semakin kuat dalam mencukupi kebutuhan sendiri dan ke depan. Karena itu menurutnya ketika Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, pertanian menjadi sektor yang berpengaruh dalam meningkatan pendapatan domestik bruto yang mempengaruhi kemakmuran masyarakat Indonesia.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam penyediaan kemandirian pangan di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru. Karena itu, ia berharap upaya penyediaan pangan nasional dapat terealisasi.
“Kami berhadap penyediaan pangan di ibu kota baru dapat terealisasi," ujarnya.
August 31, 2019 at 07:46AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/32fIxrP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment