REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin kembali melakukan silaturahmi ke dengan warga dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Bogor di Pondok Pesantren Yasina, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/12). Dalam kesempatan itu, dia meminta doa santri dan ulama yang hadir agar dirinya sukses maju sebagai wakil presiden.
Ma'ruf mengatakan, Indonesia akan berjalan stabil jika dipimpin seorang yang nasionalis dan islam yang tercermin dalam dirinya dan Joko Widodo. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu melanjutkan, hal itu membuat calon presiden Jokowi tidak salah memilih dirinya sebagai pendamping.
Lebih jauh, Ma'ruf mengungkapkan kondisi pemilihan presiden kali ini dimana kedua pasangan calon mendapatkan dukungan dari para ulama. Kendati, dia optimis dapat mendominasi suara di Bogor jika mendapatkan dukungan dari warga NU di kawasan tersebut.
Mustasyar PBNU ini mengatakan, hal ini dipicu lantaran dukungan yang diberikan ulama terhadap pasangan calon nomor urut 01 lebih besar dibanding oposisi. Lebih lanjut, dia mengatakan, dirinya juga yakin NU Bogor akan mengupayakan kemenangan dirinya persama calon presiden pejawat.
"Kalau urusan dukungan ulama, banyakan kita karena ada pertemuan pimpinan pondok pesantren lebih dari 400 orang mendukung Jokowi-Ma'ruf," kata Ma'ruf Amin.
Menurut Ma'ruf, dukungan dari para ulama itu sekaligus membantah finah yang menyebut jika Jokowi merupakan sosok yang anti-Islam. Dia mengatakan, dalam kepemimpinannya itu justru Jokowi menetapkan 22 Oktober 2015 lalu sebagai hari santri nasional.
"Makanya heran kalau ada yang bilang Pak Jokowi anti Islam, padahal Jokowi yang menyatakan hari santri. Yang angkat wakilnya dari kiai, ya Jokowi," katanya.
December 24, 2018 at 06:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AcZ04K
via IFTTT
No comments:
Post a Comment