REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian akan mengembangkan sentra-sentra bawang putih di sejumlah daerah. Pengembangan tersebut dimulai pada 2018 ini.
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi mengatakan, sentra bawang putih akan dikembangkangkan di Sembalun Lombok timur, Temanggung, Magelang, Tegal, Karanganyar, Malang, Banyuwangi, Cianjur, dan di 83 kabupaten lainnya dengan total luas 10 ribu hektare. Sementara, hasil produksinya nanti akan dijadikan benih agar bisa ditanam pada 2019 mendatang.
"Hasil produksinya nanti akan dijadikan benih semua sehingga bisa ditanam tahun depan, dan target diperluas menjadi minimal 30 ribu hektare yang tersebar di 105 kabupaten," ujar Suwandi kepada Republika, Ahad (24/12).
Suwandi menambahkan, target produksi minimal 6 ton per hektare. Adapun beberapa sentra ditargetkan bisa produksi 10 ton per hektare.
"Semua hasilnya difokuskan dijadikan atau diproses menjadi benih untuk ditanam lagi tahun depan," kata Suwandi.
Sementara produksi pada 2019 juga akan dijadikan benih lagi untuk ditanam pada 2020. Selain itu, luas lahan diharapkan juga dapat meningkat antara 3-4 kali lipat.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian mengklaim produksi bawang merah saat ini sudah berlebih sehingga tidak perlu dikembangkan sentra-sentra khusus. Bahkan, Suwandi mengatakan, Indonesia sudah ekspor bawang merah ke sejumlah negara tetangga mulai 2017.
"Ekspornya semakin meningkat, dan tidak ada impor bawang merah segar sejak 2016," kata Suwandi.
Adapun sentra bawang merah di Pulau Jawa saat ini diarahkan untuk penanganan pasca panen atau hilirisasi menjadi produk olahan. Dengan demikian, dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan ekspor.
December 24, 2018 at 04:23PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Cvd6Qm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment