REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengatakan, dirinya pernah berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dana bantuan kepada pesantren yang ada di Indonesia. Saat itu, Kiai Ma'ruf mengatakan bahwa pesantren Wahabi telah mendapat bantuan dari Arab Saudi dan pesantren Syiah mendapat bantuan dari Iran.
"Saya bilang kepada beliau Pak Presiden kalau pesantren-pesantren yang Wahabi dapat bantuan dari Saudi, kalau pesantren-pesantren Syiah dapat bantuan dari Iran," ujar Ma'ruf dalam acara Istighatsah Doa Bersama di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).
Sementara, lanjut dia, pesantren-pesantren ahlussunah wal jamaah (Aswaja) seperti milik NU tidak mendapatkan bantuan dari manapun. Karena itu, menurut Kiai Ma'ruf, pesantren-pesantren Aswaja harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Indonesia.
"Pesantren-pesantren alhusunah wal jamaah itu tak dapat bantuan dari mana-mana. Makanya pesantren-pesantren kita itu jelek-jelek, apa tidak mungkin itu dibantu melalui APBN?" ucap Mustasyar PBNU ini.
Menurut dia, APBN Indonesia itu ada sekitar 2.000 triliun lebih dan 20 persennya atau sekitar Rp 400 triliun untuk pendidikan. Dari Rp 400 itu, Kiai Ma'ruf mengusulkan agar dialokasikan sebesar Rp 10 triliun atau Rp 20 triliun ke pesantren dan Jokowi menyetujuinya.
"Apa tidak mungkin Rp 10 triliun atau Rp 20 triliun tiap tahun diberikan kepada pesantren, beliau langsung meresponsnya dengan baik," kata Ketua Umum MUI ini.
December 29, 2018 at 04:52PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Rljodt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment