Pages

Thursday, January 31, 2019

JK Minta Pelaku E-Commerce Aktif Bina UMKM

Hal ini agar menjaga produksi UMKM tetap berkembang di Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tantangan kuat di tengah menguatnya era pasar digital (e-commerce) saat ini. Ia pun meminta pelaku usaha e-commerce turut terlibat aktif dalam membina para pelaku usaha UMKM. Hal ini agar menjaga produksi UMKM tetap berkembang di Tanah Air meski revolusi Industri terus berubah ke arah teknologi.

"Kalau terlalu banyak robotik siapa pembelinya. Karena mesin tidak butuh makan, tidak perlu pakaian. Maka tentu kita butuhkan itu upaya yang dibutuhkan e-commerce harus bersama-sama membina usaha kecil," ujar JK saat menjadi narasumber Kadin Talk di Menara Kadin Indonesia, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Kamis (31/1).

Menurut JK, untuk meningkatkan pengusaha UMKM harus dilakukan bersama-sama antara pelaku pasar digital dengan Pemerintah yang terus berupaya meningkatkan pelaku UMKM. Selain itu, ia juga menilai perlunya kolaborasi antara pengusaha besar, pengusaha menengah dan pengusaha kecil untuk memperbaiki kualitas produksi di era pasal digital.

"Apalagi dengan media yang terbuka sekarang, semua orang bisa melihat apa yang laku, semua informasi ketahuan, saya kira ini bisa dilakukan secara bersama-sama, karena yang mengekspor kan pengusaha juga, atau yang menjualanya juga," ujar JK.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani menilai peningkatan produksi UMKM harus didorong juga dengan pemberian insentif kepada pelaku e-commerce. Menurutnya, pemerintah dapat memberikan insentif perpajakan kepada e-commerce yang memasarkan produk-produk UMKM.

Hal ini agar para pelaku e-commerce ini akan memprioritaskan produk  dari UMKM. Selain itu, ia meminta kepastian akan ketersediaan produk UMKM.

"Kalau menurut saya mereka harus diberikan insentif. Kayak market place-nya misal untuk jual produk UMKM kita kasih insentif perpajakan. Jangan bilang market place harus jual minimum 20 persen, lah kalau barangnya nggak ada? Kita harus fair, kasih insentif," ujar Rosan.

Let's block ads! (Why?)



January 31, 2019 at 05:46PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GhCkUq
via IFTTT

No comments:

Post a Comment