Pages

Friday, February 8, 2019

Ceuta Dahulu Pangkalan Militer Umayyah

Pada 710 M, pasukan Muslim dari Dinasti Umayyah berusaha menaklukkan Iberia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jauh sebelum berada di bawah kekuasaan Islam, menurut catatan, Ceuta didirikan oleh bangsa Punik alias Kartagena kuno pada abad kelima sebelum Masehi (SM). Selanjutnya, Bangsa Romawi menaklukkan kota itu pada 42 Masehi, dan menjadikannya sebagai kota pelabuhan dengan nama Septem.

“Sekitar 400 tahun kemudian, Ceuta diambil alih oleh Kekaisaran Bizantium. Kota ini pun menjadi salah satu kota Kristen terpenting sejak abad keempat,” tulis laman Ceuta Turistica dalam artikel “Roman Basilica in Ceuta”.

Baca: Kabar Gembira dari Ceuta dan Melilla

Pada 710 M, pasukan Muslim dari Dinasti Umayyah berusaha menaklukkan Semenanjung Iberia dan menjadikan Kota Ceuta sebagai pangkalan militer mereka. Di bawah pimpinan Jenderal Tariq bin Ziyad, tentara Muslim akhirnya berhasil menyeberang ke Spanyol setahun berikutnya. Periode tersebut menjadi titik awal masuknya Islam ke Spanyol.

Ketika kekuasaan Umayyah di Spanyol runtuh pada 1031, Ceuta berulang kali jatuh ke tangan penguasa yang berbeda-beda. Mulai dari Dinasti Almurabitun (yang menguasai kota ini sejak 1084-1147), Kesultanan Tunisia (1232-1249), dan Kerajaan Fez (1387).

Bangsa Portugal akhirnya menaklukkan Ceuta setelah berhasil mengalahkan pasukan Dinasti Mariniyah dari Maroko dalam perang yang berlangsung pada 1415.

Namun, setelah ditandatanganinya Perjanjian Lisbon pada 1 Januari 1668, Raja Afonso VI dari Portugal secara resmi menyerahkan Ceuta ke Spanyol. Sejak itulah, kota tersebut berada di bawah kekuasaan Spanyol sampai hari ini.

Let's block ads! (Why?)



February 08, 2019 at 03:51PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2TBWBYJ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment