Pages

Saturday, February 9, 2019

Ketua TKN Pastikan Ahok tak Masuk Struktur Tim Pemenangan

TKN telah memiliki pengurus yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir menegaskan bahwa Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tidak akan bergabung dalam struktur tim pemenangan. Dia mengatakan, TKN telah memiliki pengurus yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Apakah BTP di TKN? Ya tidak ada, kan sudah ada strukturnya," kata Erick Thohir di Jakarta Barat, Ahad (10/2).

Baca Juga:

Komentar dilontarkan Erick menyusul bergabungnya Ahok ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Erick menilai wajar berlabuhnya seseorang ke partai politik tertentu. Dia mengatakan, hal itu merupakan pilihan pribadi, sama seperti yang dilakukan Tuan Guru Bajang (TGB) ke Golkar atau Yenny Wahid yang tidak masuk ke dalam partai manapun.

Erick memastikan, permasalahan partai dalam menyambut pileg tidak akan bertubrukan dengan pilpres. Mantan direktur utama Inter Milan itu mengatakan, meski diselenggarakan bersama namun setiap partai memiliki persaingannya masing-masing yang tentu tidak bisa dicampuri TKN.

Kendati, dia menegaskan, keberadaan TKN didirikan untuk menyokong kemenangan pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma'ruf dalam pilpres. Pada saat yang bersamaan, TKN tak ingin pemerintahan Jokowi yang selanjutnya terhambat di parlemen seperti yang terjadi di enam bulan pertama rezim Jokowi-Jusuf Kalla.

"Kami tidak juga mau Pak Jokowi memerintah bersama Pak JK enam bulan pertama keputusannya terhambat karena suara di parlemen terbatas. Kami harapkan partai koalisi penting untuk menang sehingga pemerintah bisa lari tanpa hambatan," katanya.

Erick mengatakan, gerakan pemenangan paslon nomor urut 01 tidak tergantung pada partai politik saja. Mantan ketua Inascog ini mengungkapkan, pemenangan capres pejawat juga menyertakan relawan, komunitas alumni, komunitas seniman hingga komunitas pengusaha yang percaya Indonesia tidak bubar dan jangan sampai bubar.

Let's block ads! (Why?)



February 10, 2019 at 02:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2I685Cz
via IFTTT

No comments:

Post a Comment