Pages

Monday, April 1, 2019

Dompet Dhuafa Gelar Seminar Menuju Asrama Minim Sampah

Selama ini, mayoritas pesantren belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah kita berpikir kemanakah sampah yang kita hasilkan setiap hari ini bermuara? Ternyata sebagian besar sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan lautan. Mencemari ekosistem lingkungan, baik tanah, air, maupun udara. Gunungan sampah juga menimbulkan banyak masalah bagi kesehatan manusia.

Pesantren, boarding school, dan lembaga pendidikan berasrama lainnya dalam aktivitas keseharian pasti menghasilkan sampah yang berasal dari aktivitas dapur asrama, kantin, aktivitas makan, hingga kegiatan-kegiatan yang rutin dilaksanakan.

Selama ini, mayoritas pesantren belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Rata-rata sampah akan berakhir menjadi gunungan di TPA. Padahal semestinya sampah tersebut menjadi tanggung jawab seluruh penghuni pesantren.

Menjawab permasalahan tersebut, SMART Ekselensia Indonesia, Dompet Dhuafa Pendidikan melalui Komunitas Pengasuh Asrama Seluruh Indonesia (KOMPARASI) menyelenggarakan seminar Menuju Asrama Minim Sampah di Aula Pengembangan Insani Bogor. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Aang Hudaya, Praktisi Hidup Minim Sampah.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap agar setiap pesantren mampu mengelola sampahnya secara mandiri, tanpa menjadi beban bagi lingkungan. Kegiatan pengelolaan sampah secara umum dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu mencegah, memilah, dan mengolah" tutur Aang dalam siaran persnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh 60 orang pembina dan pengelola pesantren dar Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat ini, semua peserta berkesempatan untuk melihat contoh-contoh barang yang digunakan dalam upaya mengurangi sampah serta aneka olahan alami  sebagai alternatif bahan  pembersih.

Let's block ads! (Why?)



April 01, 2019 at 03:30PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2OD1CPl
via IFTTT

No comments:

Post a Comment