REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah daerah Kabupaten Belitung menyayangkan keputusan maskapai Garuda Indonesia menutup rute Singapura-Tanjung Pandan yang dibuka sejak akhir Oktober 2018 lalu. Menanggapi hal ini, jajaran Pemda Belitung yang dipimpin Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie melakukan audiensi dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko di Bina Graha, Senin (20/5).
Isyak menyampaikan, penutupan rute Singapura-Belitung dilakukan oleh Garuda justru pada saat tingkat keterisian penumpang mulai meningkat. Padahal, katanya, pemerintah sedang berupaya menjadikan Belitung sebagai salah satu dari 10 Bali Baru dan memilih lokasi ini sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Kami sangat menyayangkan kebijakan Garuda Indonesia yang menutup rute penerbangan Belitung-Singapura di saat tingkat keterisian penumpang mulai meningkat," kata Isyak, Senin (20/5). Selain itu, Pemerintah Kabupaten Belitung juga meminta bantuan Kantor Staf Presiden (KSP) agar rute Air Asia Kuala Lumpur-Belitung dan Belitung-Jakarta dapat segera terwujud.
Menanggapi keluhan Pemda Belitung, KSP menegaskan dukungannya untuk mengembangkan Pulau Belitung sebagai kawasan wisata unggulan. Bahkan, Moeldoko langsung menghubungi sejumlah pihak, termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di depan peserta audiensi.
Baik Menhub maupun Dirut Garuda berjanji akan mempelajari lebih lanjut terkait permasalahan penerbangan yang dimaksud. "Sudah sejak lama saya membayangkan betapa posisi geostrategis Belitung ini sangat menguntungkan. Letaknya sangat dekat ke mana-mana, diapit di tengah-tengah. Mau ke Jakarta dekat, ke Singapura juga, ke Palembang apalagi, begitu pula ke Pontianak," kata Moeldoko.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 6/2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang disusul dengan peresmian KEK itu pada Maret 2019 lalu di Pangkal Pinang.
May 20, 2019 at 05:07PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2JtZgSY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment