REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pihak berwenang Turki memerintahkan penangkapan 249 pegawai Kementerian Luar Negeri. Mereka dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen yang dituduh mengatur upaya kudeta 2016.
Pemerintah Turki memang menggelar operasi rutin terhadap pengikut Gulen, seorang ulama yang kini mengasingkan diri ke Pennsylvania, Amerika Serikat sejak 1999. Operasi rutin tersebut dilakukan sejak upaya kudeta pada 15 Juli 2016 lalu.
Gulen membantah mendalangi kudeta gagal tersebut. Pada Senin (20/5), stasiun televisi NTV mengutip kepala jaksa Ankara yang mengatakan penahanan 249 personel Kemlu Turki itu berdasarkan penyelidikan yang menemukan mereka telah melakukan penyelewengan dalam ujian masuk kementerian.
NTV melaporkan sebanyak 78 tersangka sudah ditahan dalam operasi yang dilakukan di seluruh 43 provinsi. Sementara, sisanya masih diburu polisi.
Sejak kudeta gagal 2016 lalu lebih dari 77 ribu orang dipenjara. Sementara itu, 150 ribu pegawai sipil, personel militer, dan abdi negara lainnya dipecat atau diskors dari pekerjaan mereka.
Kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Barat sudah menyuarakan keprihatinan mereka atas tindakan keras tersebut. Mereka mengatakan Presiden Tayyep Erdogan menggunakan kudeta gagal untuk membungkam perbedaan pendapat. Pemerintah Turki membantahnya dengan menyatakan langkah-langkah pengamanan diperlukan karena ancaman yang dihadapi Turki.
May 20, 2019 at 03:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2w6Bkwe
via IFTTT
No comments:
Post a Comment