REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan kecil bisa memiliki pengaruh besar untuk hidup lebih sehat. Mulai sekarang, lakukan perubahan menu makanan serta penyesuaian kebiasaan kecil sehari-hari lainnya berikut ini, seperti diulas oleh laman Mirror.
- Makan dengan piring lebih kecil
Studi di Inggris mengungkap, seseorang makan 22 persen lebih sedikit saat menggunakan piring yang berukuran lebih kecil. Makan dalam porsi secukupnya sangat mendukung kesehatan tubuh, karena makan berlebihan memicu terjadinya obesitas dan gangguan medis lain.
- Penyesuaian makanan
Kita cenderung memandang sayuran dan kacang-kacangan hanya sebagai pendamping menu utama. Mulai sekarang, utamakan sayuran sebagai pengganti menu daging, atau ganti ayam dengan tofu, bakso dengan falafel, dan jus buah dengan buah segar.
- Sikat gigi sebelum sarapan
Asam dalam makanan dan minuman membuat enamel gigi melunak, sehingga menyikat gigi langsung setelah makan akan semakin melemahkannya. Dokter gigi lebih menganjurkan menggosok gigi sebelum sarapan, ditambah menyegarkan mulut dengan obat kumur.
- Selalu menggantungkan tas di toilet
Selalu gantungkan tas di kaitan yang disediakan saat ke toilet di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya. Studi oleh Initial Washroom Hygiene menemukan tas yang diletakkan di lantai atau di atas kloset mengandung kuman 20 persen lebih banyak.
- Ganti tas selempang dengan ransel
Membawa beban berat di satu sisi tubuh menyebabkan ketidakseimbangan struktur otot serta memicu nyeri leher, bahu, dan punggung. Memakai ransel alih-alih tas selempang akan membuat pembagian beban tersebut jadi lebih merata.
- Alihkan cek media sosial dengan main gim
Mengecek media sosial terlalu sering akan berpengaruh buruk pada kesehatan mental. Untuk mengatasinya, alihkan dengan main gim yang bisa mengasah otak. Studi oleh Universitas Cambridge menyebutkan, gim efektif meningkatkan daya ingat dan mengurangi risiko demensia.
- Berjalan dengan alunan musik
Mendengarkan lagu ceria dan berirama rancak membuat seseorang berjalan lebih cepat. Menurut studi, kebiasaan tersebut bisa meningkatkan motivasi dan kinerja seseorang. Selain itu, mereka yang berjalan lambat juga berisiko dua kali lebih besar mengalami serangan jantung.
February 10, 2019 at 12:10PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2E3mECU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment