REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Empat tentara India dan seorang warga sipil tewas dalam baku tembak di Kashmir. Seorang juru bicara kepolisian di negara bagian utara Jammu dan Kashmir mengatakan, pasukan India telah menutup Desa Pinglan di distrik Pulwama, Kashmir.
"Ada baku tembak yang melukai orang-orang militer dan pemilik rumah. Mereka meninggal dunia," ujar pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya kepada Reuters, Senin (18/2).
Kepolisian menyatakan, telah menerima informasi bahwa terdapat tiga gerilyawan dari kelompok Jaish e Mohammad yang bermarkas di Pakistan, termasuk satu orang asing di dalam sebuah rumah, di Desa Pinglan. Adapun kepolisian setempat telah menetapkan jam malam di Pulwama, dan meminta warga di daerah tersebut agar tetap tinggal di dalam rumah. Tentara sedang melakukan penyisiran di wilayah Pulwama untuk mengevakuasi warga sipil.
Para pemberontak di Kashmir sudah berperang melawan pemerintah India sejak 1989. Tapi wilayah mayoritas Muslim tersebut memperbaharui serangan mereka dan beberapa tahun terakhir ini juga sering terjadi unjuk rasa yang dilakukan generasi baru pemberontak Kashmir, terutama di wilayah sebelah selatan. Mereka mendesak pemerintah India dengan kekerasan dan kampanye di media sosial.
Sebelumnya, pada Kamis (14/2) lalu seorang pemberontak Kashmir menabrakkan sebuah mobil van yang sarat bahan peledak ke sebuah bus yang sedang konvoi di jalan tol. Juru bicara Kepolisian Pusat India Sanjay Sharma mengatakan, tragedi tersebut telah menewaskan 44 polisi paramiliter India.
Serangan tersebut semakin meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan yang bersama-sama memerintah di daerah yang bersengketa itu. India menyalahkan Pakistan karena sudah mendukung pengeboman, sementara Pakistan memperingatkan India untuk tidak mengaitkan mereka dengan serangan tersebut.
Menteri Keuangan India Arun Jaitley mengumumkan India akan mencabut status Pakistan sebagai negara yang paling disukai dalam melakukan perdagangan. India juga akan mengambil langkah-langkah diplomatik terhadap Pakistan.
February 18, 2019 at 03:21PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SJwZg6
via IFTTT
No comments:
Post a Comment